pilihan +INDEKS
Polisi Tangkap Pemalak Pedagang Yang Mengaku Wartawan dan Anggota Ormas di Pondok Aren
Publikterkini.com - Polisi meringkus seorang pria yang mengaku wartawan sekaligus anggota organisasi masyarakat (Ormas) saat memalak pedagang di Jalan Ceger Raya, Pondok Aren, Tangerang Selatan.
Kapolsek Pondok Aren Kompol Riza Sativa menjelaskan, aksi pemalakan tersebut dilakukan oleh E (48) pada pekan lalu di sebuah toko ponsel yang berada di Jalan Ceger Raya.
"Pemerasan dengan menggunakan senjata tajam di salah satu counter HP di Jalan Ceger Raya, 22 Agustus 2021 malam sekitar pukul 20.30 WIB," ujar Riza kepada wartawan, Selasa (31/8/2021).
Menurut Riza, pelaku datang ke sebuah toko ponsel pada malam hari dan meminta sejumlah uang kepada pegawai yang sedang berjaga.
Karena tidak diberikan, E kemudian pergi mengambil sebilah golok dan mengancam akan membakar toko jika tidak memberikan uang. Pelaku juga mengaku sebagai anggota ormas untuk menakut-nakuti korbannya.
"Sampai dengan 3 kali bolak balik ke TKP pada hari yang sama dengan jam berbeda. Kemudian yang ketiga kali datang sambil membawa golok," kata Riza.
"Dia mengancam akan membakar kios tersebut, sambil mengatasnamakan ormas dan pribumi pondok aren," sambungnya.
Mengetahui kejadian itu, Polisi lalu mendatangi lokasi kejadian dan menangkap E yang berusaha melakukan perlawanan untuk melarikan diri.
Dari tangan pelaku, petugas juga mengaman barang bukti golok, ID Pers bertuliskan Kabiro Jakarta, dan atribut ormas yang digunakan pelaku.
"Saat diamankan yang bersangkutan, didapati kartus pers ini, kemudian juga golok, dan pakaian salah satu ormas," ungkap Riza.
Saat ini, E sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Mapolsek Pondok Aren. Pelaku dijerat Pasal 368 KUHP dan Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951.
Riza pun memastikan bahwa E hanya mengaku-ngaku sebagai seorang wartawan dan anggota ormas untuk mendapatkan keuntungan.
"Setelah kami cek bukan anggota ormas atau wartawan. Tapi dia menggunakan artibut itu sebagai simbol. Pidananya sendiri 368 maksimal 7 tahun Undang-Undang Darurat maksimal pidana 10 tahun," pungkasnya.
Berita Lainnya +INDEKS
Nyabu 3 Hari Tidak Tidur, Pengemudi Calya Tabrak Hingga Tewas Pengendara Sepeda Motor
PUBLIKTERKINI.COM,Pekanbaru - Polresta Pekanbaru menggelar Press Conference terk.
Dukung Asta Cita Presiden Prabowo, Subdit II Ditresnarkoba Polda Riau Kembali Tangkap Bandar Narkoba Internasional
PUBLIKTERKINI.COM,Pekanbaru - Ditresnarkoba Polda Riau Subdit II berhasil mengga.
Dikejar Satresnarkoba Polres Dumai, Perampok Sabu Sembunyi Dalam Drum
PUBLIKTERKINI.COM,Dumai - Kapolres Dumai AKBP Dhovan Oktavianton Melalui Kasat R.
Tidak Ada Ruang Untuk Bandar Narkoba, Lapas Pekanbaru Gelar Razia Gabungan Mendadak
PUBLIKTERKINI.COM,Pekanbaru – Bentuk komitmen melaksanakan Arahan 13 (tiga bel.
Dramatis! Polsek Payung Sekaki Berhasil Bekuk Dua Pelaku Curas di Simpang Masjid Jalan Arjuna
PUBLIKTERKINI.COM,Pekanbaru - Kapolresta Pekanbaru KBP Jeki Rahmat Mustika.
Wanita Cantik di Bawah Umur Pesta Narkoba di Kamar Hotel
PUBLIKTERKINI.COM,Pekanbaru - Ditresnarkoba Polda Riau subdit 1 grebek 21 muda-m.