pilihan +INDEKS
Akibat Keterlambatan Hingga 6 Jam, Pengantin Pria di Bima Ditendang Calon Mertua
Publikterkini.com - Momen sakral pernikahan berakhir ricuh di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Beredar viral di medsos video kericuhan ketika mertua tendang menantu saat prosesi pembacaan istigfar dan kalimat syahadat yang dipimpin penghulu.
Kericuhan itu terjadi di atas panggung yang telah dipenuhi dekorasi untuk kemeriahan acara pernikahan tersebut.
Video amatir durasi 1 menit 41 detik pertama kali diunggah di sosial media facebook.
Video itu diunggah oleh akun facebook Ansar Blur sekitar pukul 11.00 Wita.
Dalam tempo singkat, video tersebut langsung beredar viral di medsos.
Informasi yang dihimpun, akad nikah ricuh berlokasi di Oimbo, Kecamatan Rasanae Timur, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Kejadian tersebut sudah berlangsung sebulan yang lalu.
Tepatnya tanggal 14 Agustus 2021, namun videonya baru beredar sekarang.
Kronologi
Kejadian tersebut berawal saat AH dan calon istrinya hendak melangsungkan akad nikah.
Sesuai permintaan keluarga mempelai pria, akad nikah digelar di rumah mempelai perempuan pada Sabtu, 14 Agustus 2021 pukul 10.00 Wita.
Penghulu KAU Rasanae Timur, Kadafi pun datang ke lokasi acara pada pukul 08.30 Wita untuk mempersiapkan akad nikah.
Namun hingga pukul 11.00 Wita, calon mempelai pria tak kunjung datang dan keluarga mempelai perempuan mulai ribut.
"Saya sebagai penghulu saat itu hadir di tempat acara lebih awal, sekitar setengah sembilan (08.30) Wita,” jelas dia.
Kadafi kemudian mendapatkan informasi jika keluarga mempelai pria minta acara akad diundur pukul 14.00 Wita.
Ia pun memilih pulang. "Saat itu keluarga calon pengantin pria ditelpon. Mereka minta ditunda pukul 14.00 Wita," bebernya.
Kadafi kemudian kembali ke tempat acara setelah salat zuhur. Namun hingga pukul 14.00 Wita, keluarga pengantin pria belum juga datang.
"Keluarga pengantian wanita saat itu mulai ribut. Mereka pun kembali menelepon calon pengantin laki-laki. Akad nikah minta ditunda pukul 16.30 Wita,” tuturnya.
Setelah terlambat kurang lebih 6 jam, mempelai pria dan rombongan tiba di lokasi acara.
”Masalahnya apa pihak keluarga yang bisa kasih penjelasan," kata Kadafi.
Akad nikah pun berjalan sesuai dengan rencana. Penghulu membimbing mempelai pria dan orangtua mempelai perempuan melanjutkan prosesi akad nikah.
Tibalah giliran orang tua pengantin perempuan membacakan istighfar dan syahadat. Namun di ujung bacaan syahadat, keluarga yang duduk berhadapan dengan pengantian pria itu tiba-tiba melontarkan makian dengan menyebut nama hewan menggunakan bahasa Bima.
"Au wali si masalah na, hargai ja ku mada doho sebagai keluarga na ni, gak enak didengar masalah begini (apalagi si masalahnya ini. Hargai kami sebagai keluarganya. Tidak enak didengar masalah begini)," terdengar suara wanita dalam video tersebut.
Setelahnya itu K tampak menunjuk ke arah sumber suara tersebut. Tak berhenti, ia kemudian bangun dari tempat duduknya dan melayangkan tendangan ke arah pengantin pria.
Tendangannya sempat mengenai wajah pengantian pria. Belum berhenti sampai di sana, ia kembali menyerang pengantian pria, tetapi berhasil dilerai oleh pihak keluarga.
Saat dikonfirmasi, Kasi Humas Polres Kota Bima, Iptu Jufri mengatakan penganiayaan terjadi karena K mendengar kara-kata tak enak dari keluarga mempelai pria.
"Keluarga dari korban melontarkan kata-kata yang kurang enak didengar oleh terlapor, sehingga saat terlapor mengucapkan lafadz kalimat syahadat di akhir kalimat, langsung mengucapkan kata-kata bote artinya monyet," kata Jufri dalam keterangan tertulisnya, yang diterima Rabu (29/9/2021).
Akad nikah dilanjutkan dengan penjagaan polisi
Sementara itu Kadafi mengatakan acara pernikahan hari itu tetap dilangsungkan walaupun mempelai pria sempat diamankan ke rumah RT setempat.
Setelah kedua pihak ditenangkan, akad nikah akhirnya dilaksanakan di masjid setempat.
”Akad nikah tetap berlanjut dengan lokasi dipindahkan ke masjid terdekat dan ditemani oleh Babhin Kabtimas, Babinsa, ditambah 5 aparat polisi lainnya,” kata Kadafi.
Setelah selesai akad nikah, dilanjutkan dengan musyawarah antara pihak laki-laki yang diwakili bapaknya dan perempuan juga diwakili bapaknya.
Kadafi menganggap masalah tersebut sudah selesai karena kedua keluarga sudah bermusyawarah.
”Mengenai laporan ke polisi, saya tidak tahu,” jelasnya.
Dia pun kaget video pernikahan tersebut kini menjadi viral di media sosial.
Berita Lainnya +INDEKS
Relawan Prabowo Jusuf Rizal Tuding Ketum APBMI, Juswandi Putar Balikkan Fakta. APBMI Yang Mau Monopoli di Pelabuhan, Bukan Koperasi TKBM
JAKARTA || Relawan Prabowo, Pria berdarah Madura-Batak, Kanjeng Raden Haryo (KRH).HM.Jusuf Rizal,.
Anggota Komisi XIII DPR RI, Fraksi PAN, Arisal Aziz : Meminta Menteri IMIPAS Lebih Meningkatkan Pengawasan Ke Lapas dan Rutan karena Sering WBP Kabur
JAKARTA || Satu Tahun Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemen Imipas) dibawah pimpin.
Kemendagri: Penindakan Kepolisian di Riau Sudah Sesuai Hukum, Legalitas Ormas Ditinjau Kemenkum
PEKANBARU || Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum (Polpum) Kementerian Dalam Negeri, B.
Empat Ormas Tabuh dan Luncurkan” Gong Rakyat Melawan Korupsi ” Di Hari Sumpah Pemuda 2025
JAKARTA || Empat organisasi besar tabuh dan luncurkan "Gong Rakyat Melawan Korupsi" (Saatnya Raky.
Terpidana Mati Kabur, Arisal Aziz Anggota DPR RI Komisi XIII Minta Menteri Imipas Copot Ka Rutan dan KPR Siak
JAKARTA || Kaburnya narapidana (napi) dengan hukuman mati dari Rutan Kelas II B Siak, dianggap se.
Bukan Sekadar Horor, Tumbal Darah Jadi Refleksi Tentang Pengorbanan dan Kemanusiaan
JAKARTA || Ketika cinta dan keputusasaan saling bersinggungan, batas antara benar dan salah perla.







