pilihan +INDEKS
Singapura dan Taiwan Terancam Wabah Kembali, Meski Sempat Sukses Tangani Covid-19

Publikterkini.com - Pembatasan dilonggarkan, warga kembali beraktivitas normal, dan membolehkan perjalanan keluar-masuk menjadi beberapa alasan suatu negara kembali menghadapi ancaman gelombang kedua virus Corona.
Sempat menyatakan 'bebas' dari infeksi Corona, tetapi akibat pelonggaran kebijakan lockdown, negara ini kembali melaporkan kasus baru dan terancam adanya lonjakan infeksi. Negara yang sempat sukses menangani kasus tersebut yaitu Singapura dan Taiwan.
Bloomberg melaporkan pada Minggu (16/5/2021), pihak berwenang Taiwan mendorong orang untuk tinggal di rumah sejak akhir pekan.
Pertemuan keluarga dan sosial dalam ruangan di Taipei akan dibatasi hingga lima orang. Sedangkan yang di luar ruangan akan dibatasi hingga 10 orang.
Catatan Covid-19 Taiwan mencapai rekor dengan laporan 206 kasus lokal baru pada Minggu (16/5/2021).
Jumlah itu menambah temuan 180 infeksi baru yang dilaporkan sehari sebelumnya.
Di Singapura, makan dalam ruangan di restoran telah dilarang. Bekerja dari rumah sekarang akan menjadi kewajiban, karena tindakan penguncian ketat yang diberlakukan kembali. Lockdown Singapura terakhir diberlakukan setahun yang lalu.
Tujuh sekolah akan beralih ke pembelajaran jarak jauh. Dengan tujuan untuk "memagari" mereka yang terkena infeksi. Pemerintah Singapura juga memperluas jangkauan vaksinasi, dengan membuat rencana untuk memvaksinasi anak di bawah 16 tahun.
Dalam sebuah unggahan di halaman Facebook-nya, Ho Ching, istri Perdana Menteri Lee Hsien Loong, mendorong para lansia untuk divaksinasi, bahkan ketika dia mengaku adanya kelangkaan pasokan vaksin covid-19.
“Ya, pengiriman vaksin kami lambat bulan ini dan mungkin 1-2 bulan ke depan,” kata Ho, yang sampai Oktober ini juga merupakan CEO dari Holding BUMN Singapura, Temasek Holdings Pte.
Ho juga mengimbau warga Singapura untuk memakai masker dan menghindari aktivitas yang mengharuskan "melepas masker", seperti makan dan minum dengan orang lain.
Dia meminta pengetatan itu dilakukan "selama 3-6 minggu ke depan, mungkin 9 minggu". Pembatasan terbaru Singapura, diumumkan 14 Mei, berlaku selama satu bulan, hingga 13 Juni, menurut kementerian kesehatan “Negeri Singa”.
Negara itu menambahkan 38 kasus lokal baru pada Minggu (16/5/2021), 18 di antaranya saat ini tidak ditautkan ke cluster yang diketahui.
Wabah dan tindakan pengendalian virus mengancam kemajuan perjalanan regional yang dibuka kembali. Singapura sebelumnya mengizinkan pelancong dari Taiwan masuk tanpa karantina.
Tapi pada Sabtu (16/5/2021), negara tetangga Indonesia itu mengumumkan larangan masuk pengunjung jangka pendek dengan riwayat perjalanan ke Taiwan dalam 21 hari terakhir.
Sementara bagi warga negara, penduduk tetap dan pemegang izin jangka panjang diwajibkan untuk dikarantina ketika mereka tiba.
Pusat Komando Epidemi Taiwan juga menurunkan level Singapura, bersama dengan Vietnam, akibat adanya lonjakan infeksi menjadi kelompok "berisiko menengah."
Semula dua negara itu ditempatkan sekelompok dengan negara berisiko rendah, yang mencakup Selandia Baru, Makau, dan Australia.
Berita Lainnya +INDEKS
Satu Jamaah Haji Asal Pelalawan Wafat di Tanah Suci, Pemkab Sampaikan Duka Mendalam
PUBLIKTERKINI.COM,Pelalawan — Kabar duka datang dari Tanah Suci. Seorang Jamaa.
Rektor UMAM Dampingi PP Muhammadiyah Bertemu PM Malaysia
PUBLIKTERKINI.COM,Malaysia - Rektor Universiti Muhammadiyah Malaysia (UMAM.
Warga Pulau Rupat Bengkalis Tewas di Tembak di Perairan Malaysia
2PUBLIKTERKINI.COM,Pekanbaru - Seorang Warga Negara Indonesia (WNI) asal Riau, B.
Dubes Palestina MoU Bersama Umri Program Beasiswa Untuk Anak Palestina
PUBLIKTERKINI.COM,Pekanbaru - Sebagai salah satu bentuk dukungan terhadap perjua.
Karena Gagal Cegah Banjir Bandang, Kim Jong Un Eksekusi Mati 30 Pejabat Korea Utara
PUBLIKTERKINI.COM,Jakarta - Akibat banjir bandang yang mendera wilayah negaranya.
Optimalkan Pelayanan Kesehatan, Rutan Kelas 1 Pekanbaru Kontrol Kesehatan WBP
Publikterkini.com,Pekanbaru – Rumah Tahanan Negara Kelas I Pekanbaru Kantor Wi.