pilihan +INDEKS
Korban Bom di Sekolah Afganistan Bertambah, 50-an Orang Tewas dan 100-an Orang Terluka

Publikterkini.com - Jumlah korban tewas akibat ledakan di luar sebuah sekolah di ibu kota Afghanistan, Kabul, telah meningkat menjadi 58, kata para pejabat Afghanistan pada Minggu (9/5/2021).
Para dokter bergulat memberikan perawatan medis kepada sedikitnya 150 orang yang terluka.
Pengeboman pada Sabtu (8/5) malam itu mengguncang lingkungan Muslim Syiah di kota itu, Dasht-e-Barchi. Komunitas, minoritas agama di Afghanistan, telah menjadi sasaran di masa lalu oleh militan ISIS, sebuah kelompok militan Sunni.
Serangan ini terjadi di tengah proses penarikan pasukan AS yang bakal berakhir pada September mendatang.
Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan Tareq Arian menjabarkan ledakan bom yang membunuh 50 orang itu.
Arian menjelaskan awalnya sebuah bom mobil diledakkan di depan Sekolah Sayed Al-Shuhada, membuat murid berhamburan.
Di saat mereka panik menyelamatkan diri, Arian mengungkapkan dua peledak lain yang sudah disiapkan dinyalakan. Selain 50 korban tewas, Arian mengatakan lebih dari 100 orang terluka.
Kebanyakan merupakan murid perempuan. Insiden itu terjadi di saat warga setempat tengah berbelanja untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri pekan depan.
Dilansir AFP, kerabat korban yang terbunuh menggelar upacara penguburan di puncak bukti yang dikenal sebagai "Pemakaman Martir" Minggu (9/5/2021).
Belum ada kelompok yang mengeklaim bertanggung jawab. Namun, tudingan sudah diarahkan pemerintah ke Taliban.
Dalam pernyataan yang dirilis setelah ledakan, Presiden Ashraf Ghani memberikan kecaman terkuatnya.
"Kelompok ini tak punya nyali menghadapi langsung pasukan pemerintah. Mereka menggunakan cara barbar dan brutal menargetkan anak-anak," ujar Ghani.
Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid membantah kelompok mereka bertanggung jawab, dan mengarahkan tudingannya ke Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Mujahid beralasan, mereka tak menyerang Kabul sejak Februari tahun lalu, saat meneken kesepakatan dengan AS.
Kawasan Dasht-i-Barchi di sebelah barat ibu kota merupakan lokasi yang paling sering diserang milisi.
Mei 2020, kelompok bersenjata menyerang rumah sakit di sana dan membunuh 25 orang, 16 di antaranya ibu yang baru melahirkan. Kemudian pada 24 Oktober, pelaku bom bunuh diri meledakkan dirinya di pusat pendidikan Dasht-i-Barchi, membunuh 18 orang.
Berita Lainnya +INDEKS
Satu Jamaah Haji Asal Pelalawan Wafat di Tanah Suci, Pemkab Sampaikan Duka Mendalam
PUBLIKTERKINI.COM,Pelalawan — Kabar duka datang dari Tanah Suci. Seorang Jamaa.
Rektor UMAM Dampingi PP Muhammadiyah Bertemu PM Malaysia
PUBLIKTERKINI.COM,Malaysia - Rektor Universiti Muhammadiyah Malaysia (UMAM.
Warga Pulau Rupat Bengkalis Tewas di Tembak di Perairan Malaysia
2PUBLIKTERKINI.COM,Pekanbaru - Seorang Warga Negara Indonesia (WNI) asal Riau, B.
Dubes Palestina MoU Bersama Umri Program Beasiswa Untuk Anak Palestina
PUBLIKTERKINI.COM,Pekanbaru - Sebagai salah satu bentuk dukungan terhadap perjua.
Karena Gagal Cegah Banjir Bandang, Kim Jong Un Eksekusi Mati 30 Pejabat Korea Utara
PUBLIKTERKINI.COM,Jakarta - Akibat banjir bandang yang mendera wilayah negaranya.
Optimalkan Pelayanan Kesehatan, Rutan Kelas 1 Pekanbaru Kontrol Kesehatan WBP
Publikterkini.com,Pekanbaru – Rumah Tahanan Negara Kelas I Pekanbaru Kantor Wi.