pilihan +INDEKS
China Umumkan Panda Tak Lagi Terancam Punah
Publikterkini.com - Pemerintah China mengatakan panda raksasa tidak lagi masuk kategori terancam punah tapi tetap rentan. Panda keluar dari kategori tersebut setelah jumlahnya di alam bebas mencapai 1.800.
Pakar mengatakan China berhasil menjalankan upaya penyelamatan satwa ikonik itu melalui konservasi jangka panjang termasuk memperluas habitatnya di alam liar. China menjadikan panda sebagai harta nasional tapi juga meminjamkannya ke negara lain sebagai alat diplomasi.
"Hal ini mencerminkan membaiknya kondisi hidup mereka dan upaya China dalam menjaga habitat mereka tetap terintegrasi," kata Kepala Departemen Konservasi Alam dan Ekologi Kementerian Lingkungan China Cui Shuhong dalam konferensi pers seperti dikutip BBC, Jumat (9/7).
Klasifikasi terbaru ini ditetapkan beberapa tahun setelah organisasi lingkungan hidup International Union for Conservation of Nature (IUCN) menghapus panda dari daftar hewan yang terancam punah. Tahun 2016 IUCN melabelkan ulang satwa itu sebagai hewan 'rentan'.
Namun saat itu pemerintah China menentang keputusan tersebut. Mereka mengatakan label tersebut dapat membuat masyarakat salah paham dalam upaya konservasi dilonggarkan.
Pengumuman yang disampaikan Kementerian Lingkungan Cina pekan ini, pertama kalinya China mengubah status panda ke status yang sama IUCN. Pengguna media sosial China senang dengan berita itu. Mereka mengatakan hal ini 'bukti' upaya konservasi setimpal hasilnya.
"Ini hasil kerja keras selama bertahun-tahun, kerja yang bagus untuk semua konservasionis," tulis seorang pengguna Weibo.
Pengamat mengatakan masalah konservasi juga terkait dengan diplomasi China beberapa bulan terakhir.
Juru bicara kementerian luar negeri, Wang Wenbin, mengatakan pada hari Kamis bahwa konsep bahwa pegunungan yang subur dan air yang jernih sebanding dengan emas dan peraknya telah mengakar di kalangan masyarakat di China.
“Kami siap bekerja sama dengan semua pihak untuk memperkuat kerjasama internasional dalam pelestarian ekologi dan pengelolaan lingkungan secara bersama-sama,” katanya.
Panda, bagaimanapun, masih menghadapi ancaman jangka panjang.
IUCN mengatakan perubahan iklim dapat menghancurkan lebih dari 35 persen habitat bambu dalam 80 tahun ke depan.
Berita Lainnya +INDEKS
UMRI Bangun Kerjasama Dengan University of Economic and Finance (UEF) Vietnam
PUBLIKTERKINI.COM,Ho Chi Minh City, Vietnam (Umrinews) – Mengawali tahun 2024 .
Rektor UMRI Saidul Amin Temui Wakil Menteri Agama Arab Saudi
PUBLIKTERKINI.COM,Mekkah (Umrinews) - Kerajaan Arab Saudi mengundang 250 orang t.
Menkumham Promosikan Kebebasan Beragama Indonesia di Hadapan Anggota Parlemen Inggris
PUBLIKTERKINI.COM,Inggris - Menteri Hukum dan HAM, Yasonna H. Laoly mempromosika.
Asosiasi Penyelenggara Haji Dan Umrah Seluruh Indonesia Deklarasi Di Tanah Suci
PUBLIKTERKINI.COM,MAKKAH - 05 JULY 2023 Penyelenggaraan Haji Tahun ini membawa b.
Tegas! WN Malaysia Ini Dibawa Ke Meja Pengadilan Oleh Imigrasi Selatpanjang Karena Masuk Indonesia Secara Ilegal
PUBLIKTERKINI.COM,Selatpanjang – Komitmen jajaran Keimigr.
Pesawat F16 TNI AU Ujicoba F35 RAAF
PUBLIKTERKINI.COM - Kontingen TNI AU dibawah pimpinan Danwing 3 Lanud Iswahjudi, Letkol Pnb G. M..