Publikterkini.com - Seorang kurir Cash On Delivery (COD) kembali menjadi sasaran amuk pembeli market place yang tidak terima dengan pesanannya.
Aksi mengamuk pembeli online ini pun sempat direkam si kurir, karena paket pesanan dibuka paksa sebelum dibayar. Dalam video tampak si kurir berusaha menjelaskan.
"Tadi kan saya bilang ya pak, tadi kan saya bilang. Bapak kalau misalkan ragu, bapak mendingan gak usah dibayar atau bapak tanya ke siapa dulu," kata si kurir, dikutip dari video.
Adapun jam tangan yang dipesan pelaku seharga Rp 85.000 dan akan dibayar dengan sistem COD.
Sambil terus membuka paket pesanan, dan mendapati paketnya itu ternyata kosong dan hanya berisi kertas-kertas, si pembeli online langsung marah besar.
Pria tersebut kemudian meminta kurir untuk mengembalikan uang sambil mengancam karena merasa ditipu oleh toko online.
Bahkan, pria tersebut menodongkan kurir barang itu dengan sebilah pedang yang diambil dari ruang tamu rumahnya sambil menagih uang pembelian barang.
Saat itu kurir tersebut kemudian mengembalikan uang pembayaran pesanan jam tangan sebesar Rp 85.000 dan melapor ke Polsek Ciputat Timur.
MDS, pria yang mengancam kurir dengan menggunakan pedang tersebut ditangkap polisi saat ia sedang memberi klarifikasi kepada korban.
MDS kemudian ditangkap di kontrakannya, di Jalan Musyawarah Kampung Parung Benying, Serua, Ciputat, Tangerang Selatan, Selasa (25/5/2021) malam.
"Saat sedang mengklarifikasi dari para kurir yang datang. Tiba-tiba datang kepolisian menangkap terlapor. Tidak ada perlawanan," ujar Ketua RW setempat, Rosadi saat ditemui dilokasi Rabu (26/5/2021).
Penangakapan berawal dari ancaman pada kurir karena merasa dibohongi itu sempat mengejutkan istri pelaku dan menjadi perhatian warga.
Bahkan, istri pelaku sempat menangis saat pelaku digiring ke Polsek Ciputat Timur untuk dimintai keterangan.
"Dia tinggal bersama anak dan istri. Iya benar (saat ditangkap) istrinya sempat menangis," kata Rosadi.
Rosadi mengungkapkan, pelaku merupakan warga pendatang. MDS sudah mengongtrak selama empat tahun di sana.
Berdasarkan identitas yang tercatat pada data RW, asal pelaku dari Ciseeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
"Kalau KTP itu asal Ciseeng. Dia mengontrak di sini. Sehari-hari dia berdagang ayam. Keseharian biasa aja dengan warga," ucapnya.