Publikterkini.com - Aksi pelecehan seksual dengan modus meremas payudara korban terjadi di wilayah Kemayoran, Jakarta Pusat. Pelaku dikejar dan ditangkap warga sebelum akhirnya diserahkan ke polisi.
Video seorang pengemudi mobil mengejar pemotor yang diduga begal payudara viral di media sosial. Pelaku sempat terjatuh dari motor dan mengelak.
Aksi pengejaran begal payudara ini dilakukan oleh Febrian, seorang aparatur sipil negara (ASN) di Jakarta. Saat itu, Minggu (23/5/2021) pagi, Febrian dan istrinya sedang berhenti di dekat Pasar Mobil Kemayoran, Jakarta Pusat, karena mobilnya bermasalah.
"Saya berhenti kan karena mobil ada masalah, saya berhenti bentar, saya benerin, trus saya masuk mobil," kata Febrian.
Tak jauh dari tempatnya berhenti, dia melihat seorang ibu pesepeda tiba-tiba didekati oleh pelaku yang mengendarai motor.
Febrian saat itu menduga pelaku menjambret korban, karena tangan kirinya tampak seperti mengambil sesuatu dari pesepeda tersebut.
"Nah saya jalan nggak jauh dari saya berhenti itu, ada ibu-ibu naik sepeda terus dipepet sama pengendara motor, gerakannya itu kayak mau ngambil sesuatu. Jadi dari ibu-ibu di sebelah kiri, pengendara motor mepet di sebelah kanannya, tangan kirinya kayak ngambil gitu, saya kirain jambret, karena kena dada depan kirain ambil HP atau apa," jelasnya.
Febrian kemudian membunyikan klakson mobilnya untuk memberhentikan pelaku. Namun pelaku makin kencang dan kabur ke flyover HBR Motik.
"Wah saya pikir ini ada apa-apa nih. Akhirnya saya kejar, nggak boleh ni saya senggol atau saya tabrak nih, saya salah kalau gitu," ucapnya.
Ketika di flyover HBR Motik itu, Febrian mencoba menutup jalan pelaku dari kiri. Tidak lama kemudian, pelaku terjatuh sendiri setelah menabrak trotoar.
"Akhirnya mau di flyover PRJ situ dia mepet kanan, kesempatan saya tutup jalannya, dari sebelah kiri saya tutup, dia jatuh sendiri tuh. Saya berhenti saya, keluar. Lalu saya bilang 'jambret...jambret...' dia ngotot tuh," katanya.
Saat itu terjadi perdebatan antara si pelaku dan Febrian serta istrinya. Pelaku saat itu mengelak tudingan bahwa dia menjambret.
"Pokoknya waktu itu dia nggak ngakulah dia bukan jambret sampai bersiteganglah, warga yang lain juga yang ngelihat nggak tahu kejadian seperti apa, dikiranya ada masalah di jalan atau gimana, jadi nggak ada yang berani misahin," katanya.
Tidak berselang lama kemudian, di tengah perdebatan itu, ibu-ibu yang menjadi korban pelaku kemudian datang. Ibu tersebut kemudian menceritakan jika pelaku telah membegal payudaranya.
"Saya bilang kalau kamu nggak ngaku, tunggu aja korbannya. Itu ada ibu bawa sepeda nggak lama pasti sampai, ternyata benar korbannya datang," tuturnya.
Korban Pukuli Pelaku Begal Payudara
Pengendara sepeda motor yang menjadi pelaku begal payudara tersebut sempat menjadi bulan-bulanan oleh warga. Pemuda cabul itu bahkan beberapa kali mendapat bogem mentah dari ibu-ibu yang menjadi korban.
Peristiwa itu sempat viral setelah diunggah akun Instagram Warung_Jurnalis.
Dalam rekaman video berdurasi 3 menit, 42 detik itu, tampak wanita yang mengenakan baju merah muda dan topi bucket hitam memukuli wajah pelaku begal itu sambil memaki-makinya.
"Lu gak punya ibu, lu gak punya emak ya?" demikian kata wanita itu.
Di saat bersamaan, sejumlah pengendara juga ikut memukuli pemuda yang mengenakan jaket hitam itu. Namun, aksi main hakim itu akhirnya bisa dilerai.
Pemuda yang menjadi pelaku begal itu tampak tak terima setelah menerima beberapa kali pukulan dari massa.
"Bawa ke polisi aja bang, Iya gw ngaku," katanya.
Debat panas itu pun malah membuat massa semakin kesal. Buntutnya, sepeda motor milik pelaku itu dibuang massa ke dalam got.
Mendapati motornya dibuang, pemuda yang mengenakan masker itu lalu berucap,
"Situ mau matiin saya, silakan."
Terkait video viral itu, pelaku begal payudara ini pun sudah ditahan polisi.
Terungkapnya kasus ini, motif pelaku memeras dada ibu-ibu yang sedang bersepeda itu karena tak bisa menahan hasrat seksualnya.
Pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka. Dia dijerat dengan Pasal 281 KUHP.
"Ancaman 2 tahun penjara," jelas Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Teuku Arsya Khadafi kepada wartawan, Senin (24/5/2021).