PEKANBARU || Lautan manusia memadati Hall A Komplek Sport Centre Rumbai, Pekanbaru, Sabtu, (11/10/2025). Tak kurang dari 10.000 jemaat dari berbagai gereja dan denominasi berkumpul dalam suasana yang penuh haru dan sukacita.
Hal tersebut dilakukan untuk mengikuti Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) Polda Riau 2025, sebuah perhelatan rohani lintas institusi yang mengusung tema “Jiwa-Jiwa yang Dimerdekakan.”
Digagas oleh Wakil Ketua Bhayangkari Daerah Riau, Ny. Fanny Jossy Kusumo, bersama dukungan penuh dari Wakapolda Riau Brigjen Pol Kusumo.
Acara ini menjadi tonggak sejarah baru, untuk pertama kalinya dalam sejarah Provinsi Riau, KKR berskala besar dilaksanakan oleh institusi kepolisian, menggandeng lebih dari 186 gereja dari berbagai aras gerejawi.
Lebih dari sekadar kebaktian, KKR ini menjadi simbol kuat dari semangat keberagaman dan toleransi yang hidup di tanah Melayu.
Dalam suasana yang khidmat namun hangat, Polda Riau menunjukkan komitmennya untuk bukan hanya menjaga keamanan fisik masyarakat, tapi juga kesehatan spiritual dan moralitas bersama.
"Kemerdekaan sejati bukanlah kebebasan untuk berbuat semaunya, tetapi kebebasan untuk melayani dengan kasih, mengampuni dengan tulus, dan hidup dengan damai,” ucap Ny. Fanny dalam sambutannya yang menyentuh.
Hal senada juga disampaikan oleh Kapolda Riau, Irjen Pol Herry Heryawan, yang mengapresiasi sinergi ini sebagai bentuk nyata dari kehadiran polisi sebagai pelayan masyarakat seutuhnya.
“Kami percaya, keamanan sejati tak cukup hanya dengan meniadakan kejahatan. Ia harus menghadirkan keadilan, kesejahteraan, dan harmoni antar sesama manusia dan ciptaan Tuhan,” ujar Heri Awan.
Dalam suasana yang syahdu, Kapolda Riau menutup dengan pernyataan penuh makna:
“Takkan Melayu hilang di bumi – marwah dan kedamaian adalah warisan luhur yang harus terus kita jaga bersama.” tegasnya.
Melihat antusiasme luar biasa dan dampak spiritual yang kuat, banyak pihak berharap agar KKR Polda Riau bisa menjadi agenda tahunan.
KKR Polda Riau 2025 bukan hanya sebuah peristiwa rohani. Ini adalah panggilan untuk semua umat, tak peduli latar belakang, agar terus menjadi terang di tengah dunia yang penuh tantangan.
Suasana malam itu semakin menggetarkan ketika Ps. Debby Basjir, sebagai pengkhotbah utama, menyampaikan pesan-pesan rohani yang menggugah tentang arti kemerdekaan sejati dalam Kristus.
Suara khas Sari Simorangkir kemudian memenuhi ruangan. Lagu-lagu pujian dan penyembahan dibawakan dengan penuh pengurapan, mengangkat hati ribuan hadirin ke dalam hadirat Tuhan.
“Ini bukan sekadar konser atau seremoni. Ini adalah momen sakral di mana Tuhan bekerja menyatukan kita semua dalam kasih,” ujarnya.
Di penghujung acara, Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan,SH.,MH.,M.Hum bersama Wakapolda Riau Brigjen Pol Jossy Kusumo menyerahkan bibit pohon kepada para pendeta sebagai simbol Green Policing Polda Riau.
Pantauan, dalam kegiatan tersebut hadir para tokoh dari unsur Forkopimda, perwakilan Gubernur, Pangdam, para Pejabat Utama Polda Riau hingga para pemimpin gereja turut hadir.