Publikterkini.com - Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru menarik 18.000 dosis vaksin dari 28 rumah sakit dan juga puskesmas. Penarikan ini terkait ketidakcocokan data dalam penggunaan vaksin.
Plt Kepala Diskes Kota Pekanbaru Arnaldo Eka Putra menyebut, pihaknya sudah melayangkan surat penarikan kepada seluruh direktur rumah sakit tersebut.
Ia mengungkapkan, data vaksin di rumah sakit tidak sesuai dengan jumlah persediaan dosis vaksin. Data jumlah vaksin seharusnya terdapat dalam Sistem Monitoring Imunisasi Logistik secara Elektronik (SMILE).
"Vaksin disuntikan tapi tidak cocok dengan data P-care. Pihak rumah sakit harusnya memasukkan data warga yang sudah suntik vaksin dalam data P-Care," kata Arnaldo, Selasa (8/6).
Menurutnya, mereka yang sudah disuntik vaksin mestinya tercatat. Petugas melakukan input dalam data P-care. Selain itu petugas di rumah sakit juga harus memasukkan data warga penerima vaksin secara manual ke data excel.
"Datanya tidak cocok, walikota dan dinkes provinsi mempertanyakan itu. Sebab vaksin yang terpakai di rumah sakit tidak terdata dengan baik," ungkapnya.
Akibat itu, dikatakan Arnaldo, pemerintah pusat juga mengira stok vaksin di Pekanbaru masih banyak. Artinya, Diskes akan sulit mengajukan permintaan vaksin jika pusat melihat data itu.
Diskes juga tidak punya regulasi untuk mengakses P-Care. Untuk itu, Ia meminta direktur rumah sakit mengembalikan dan menyelesaikan data yang diminta. Setelah data itu selesai, Diskes akan mendistribusikan kembali vaksin tersebut.
"Ada ketimpangan data antara penggunaan yang terpakai dengan yang tercatat," jelasnya.
Ia mengungkapkan, data tersebut jadi pertimbangan Kementrian Kesehatan dalam menambah pasokan vaksin ke Kota Pekanbaru. *