Kanal

Kehabisan Uang, Mantan Pelatih Persib Arcan Iurie Dideportasi Dari Indonesia

Publikterkini.com - Mantan pelatih Persib Bandung dan Persija Jakarta, Arcan Iurie, dideportasi dari Indonesia setelah kehabisan uang dan tidak sanggup membayar denda overstay.

Mantan pelatih Persib itu dideportasi karena izin tinggalnya di Indonesia telah habis sejak 2019.

Kondisi keuangan Arcan Iurie diketahui sedang tidak baik. Pelatih asal Moldova itu dikabarkan sudah kehabisan uang.

Selain karena tidak memiliki penghasilan, Acan Iurie juga sudah menghabiskan uang tabungannya untuk berobat lantaran sakit stroke sejak 2008.

Kondisi tersebut membuat Arcan Iurie tidak sanggup membayar denda overstay setelah 60 hari sejak masa berlaku Kartu Izin Tinggal Tetap (Kitap) miliknya habis.

Kabar dideportasinya Acan Iurie dikonfirmasi oleh Kepala Sub Seksi (Kasubsi) Penindakan Imigrasi Kelas 1 Non TPI Karawang Adrian Nugroho.

Adrian Nugroho mengatakan, lurie melanggal Pasal 78 ayat 3 tentang Undang-Undang Nomor 6 tahun 2011 tentang Keimigrasian sehingga pihak keimigrasian memberikan sanksi deportasi dan penangkalan.

"Arcan Iurie dideportasi dari Indonesia pada 16 Juli 2021 menggunakan pesawat Turkis Airlines dan transit di Istanbul, kemudian melanjutkan ke Moldova," kata Adrian ditemui di Kantor Imigrasi Kelas 1 Non TPI Karawang, Selasa (14/9/2021).

Eks pelatih Persib Bandung dan Persija Jakarta itu mengakui jika izin tinggal tetapnya (Kitap) di Indonesia telah habis sejak 2019.

Namun naas, Arcan Iurie diketahui tak bisa membayar denda overstay lantaran uangnya telah habis digunakan untuk berobat.

Diketahui, ia saat ini tengah mengalami stroke yang telah di derita sejak tahun 2018.

Sejak sakit yang ia derita 3 tahun silam, uang tabungan pelatih berusia 56 tahun tersebut habis digunakan untuk menjalani terapi pengobatan.

Di sisi lain, Arcan Iurie sejak tahun 2018 tidak memiliki pekerjaan, sehingga ia kehabisan biaya untuk membayar denda maupun berobat kembali.

"Dia menjalani pengobatan sejak 2018. Dia sakit strok dan tidak mempunyai penghasilan," ujar dia.

Selama ini, pelatih kelahiran Chisinau, Moldova tersebut tinggal di Perumahan Graha, Desa Purwadana, Kecamatan Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang.

Rekam Jejak Kepelatihan Arcan Iurie di Indonesia 

Tercatat, Arcan Iurie memulai karier sepak bolanya di Indonesia saat melatih Persita Tangerang selama 5 musim sejak 1999-2004.

Satu musim kemudian, Arcan Iurie berhasil mencatatkan prestasi menterengnya bersama Persija Jakarta di tahun 2005.

Pelatih asal Moldova itu sukses mengantarkan Persija Jakarta lolos ke babak final Divisi Utama Liga Indonesia sebelum akhirnya takluk 1-2 atas Persipura Jayapura.

Selain itu, di musim yang sama, Arcan Iurie juga berhasil membawa Persija Jakarta menembus babak final Piala Indonesia 2005.

Sayang, ia kembali gagal di partai puncak usai Macan Kemayoran tunduk dengan Arema FC dengan skor 3-4.

Berkat dua prestasi gemilangnya bersama Persija Jakarta, Iurie pun dilirik oleh klub rival abadi Macan Kemayoran, Persib Bandung.

Alhasil, di tahun 2006, Iurie memutuskan untuk melatih Persib Bandung untuk mengarungi Divisi Utama Indonesia.

Namun, karier Arcan Iurie bersama Maung Bandung tak bertahan lama.

Ia memutuskan hengkang sejak pertengahan putaran kedua Divisi Utama 2006.

Posisinya kala itu digantikan oleh Djajang Nurdjaman dan Robby Darwis.

Pada awal dimulainya Liga Super Indonesia di musim 2008-2009, Arcan Iurie merapat ke Persik Kediri.

Tercatat bersama Macan Putih, Arcan Iurie dikontrak hingga akhir musim.

Namun karena ada permasalahan rasionalisasi gaji sebesar 60%, Iurie memutuskan untuk mundur dari klub kebanggaan Kota Kediri tersebut.

Ia lantas melanjutkan karier kepelatihannya bersama klub asal Surabaya, Persebaya.

Arcan Iurie ditunjuk untuk menggantikan posisi dari pelatih Bajul Ijo sebelumnya, Freddy Muli.

Kembali, ia hanya bertahan satu musim dan memutuskan untuk pindah ke klub Semen Padang di tahun 2010-2011.

Bersama Semen Padang, ia hanya mencatatkan satu musim dan memilih mundur dari jabatan kepelatihan yang ia emban.

Kali ini, Arcan tak mendapatkan klub pengganti dengan cepat, terhitung ia baru melakukan comeback melatih sejak 2 tahun ia mundur dari Kabau Sirah.

Arcan Iurie kembali mendapatkan tim kembali di Indonesia Super League (ISL 2013).

Ia melatih Madura United selama satu musim di tahun 2013-2014.

Pelatih yang tercatat ketika bermain berposisi sebagai gelandang itu memutuskan untuk melanjutkan karier kepelatihannya bersama Pusamania Borneo sejak 2014-2016.

Seusai menjalani dua musimnya bersama Pusamania Borneo FC, pelatih yang identik dengan rambut putihnya memutuskan untuk pindah ke luar Liga Indonesia.

Ia memilih melanjutkan karier kepelatihan bersama Karketi Dili di tahun 2016 hingga 2017.

Hanya bertahan 1 musim, Arcan memutuskan untuk kembali ke Indonesia untuk membesut Cilegon United.

Namun ternyata, karier kepelatihannya bersama Cilegon United merupakan akrier terakhirnya di Liga Indonesia.

Usai di tahun 2018 mengalami stroke dan tak bisa melatih klub manapun.

Di tahun 2021, ia harus di deportasi kembali ke negara asalnya Moldova akibat tak memperpanjang Kitap.

Ikuti Terus Riaupower

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER