Kanal

Kisah Sukses WNI Jual Martabak Manis di Amerika Serikat

Publikterkini.com - Martabak manis dagangan diaspora Indonesia, Donny Kairupan, laris diserbu pembeli di New York. Kafe bernama Papadon yang dia buka pada awal Juli 2021 bersama Patty, diaspora asal Taiwan, ini sudah memiliki penggemar bahkan ada yang rela datang dari jauh.

Will contohnya. Warga New York ini rela bersepeda selama 40 menit dari rumahnya hanya untuk datang ke kafe Papadon.

“Ini menarik sekali. Saya pernah coba minumannya dan rasanya enak sekali. Hari ini saya memesan rasa baru. Saya lagi menunggu untuk mencobanya,” ungkapnya dikutip dari VOA Indonesia.

Pengunjung lainnya, Lena, yang datang bersama dengan anaknya, terlihat menikmati martabak manis untuk pertama kalinya.

“Di dalam martabak manis ini banyak sekali isiannya, ada cokelat dan kacang. Semuanya adalah makanan favorit saya," ujar Lena.

Dua warga Astoria, Paul Ianniello dan Jeff Johnson, juga sangat suka dengan martabak manis. Mereka awalnya tertarik menjajal martabak manis karena melihat kerumunan orang di Papadon yang hanya berjarak beberapa blok dari rumah mereka.

“Ini luar biasa dan sangat enak. Teksturnya lembut dan seperti kue. Rasanya benar-benar enak sekali,” kata mereka.

Dr Arifi Saiman, Konsul Jenderal Republik Indonesia di New York, hadir dalam acara pembukaan kafe Papadon untuk mengungkapkan dukungannya atas pembukaan bisnis kuliner Indonesia ini.

“Semoga langkah ini akan mendorong para pebisnis Indonesia yang ada di sini untuk dapat berkembang seperti yang sekarang kita rasakan dengan Papadon ini,” ungkap beliau.

Awal Mula Berjualan Martabak Manis

Awal Juli 2021, pasangan pebisnis muda yang tinggal di kawasan Queens, New York, membuka kafe mereka, Papadon.

Donny, pemilik Papadon, mengatakan bahwa banyak warga yang datang ke acara pembukaan kafe Papadon pada 19 Juni, 2021, lalu.

“Acara pembukaannya sangat sukses. Kami mendapat banyak dukungan dari komunitas Indonesia dan dari warga setempat. Kami berharap dapat menjadi bagian dari komunitas di Astoria ini,” ujar Donny, yang berlatar belakang bidang keuangan, ketika ditemui tim VOA Indonesia.

Bisnis martabak manis Papadon dimulai sejak 2019.

Sebagian warga New York yang sudah terbiasa dengan martabak manis atau dulu yang dikenal dengan Kue Terang Bulan ini, bisa memesan langsung lewat daring, maupun datang ke festival kuliner Indonesia yang diadakan setiap bulan.

Untuk mempromosikan martabak manis kepada orang asing, Donny dan Patty memakai nama “Indo-pancake” dalam menu di kafe Papadon, agar lebih akrab di telinga warga New York.

Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu. Daftarkan email Pilihan dalam menu martabak ada empat rasa, yaitu original, pandan, ubi ungu dan red velvet.

Pilihan topping martabak juga beragam.

Mulai dari kacang tanah, wijen, coklat, keju, kelapa, pisang hingga berbagai pilihan coklat dari Kit-Kat, Oreo, Nutella atau Silver Queen, merek cokelat yang akrab dengan lidah Indonesia.

Untuk menikmati martabak manis buatan Papadon, para pelanggan cukup membayar antara 15 dollar AS hingga 20 dollar AS tergantung banyaknya topping yang dipesan.

Papadon juga menyediakan martabak manis mini, yang bisa dimakan dalam satu porsi kecil.

“Mereka (keluarga Donny) selalu bercerita mengenai makanan martabak manis. Saat saya mencoba martabak manis untuk pertama kali, rasanya sangat enak. Jika orang asing seperti saya saja suka, pasti orang asing lain juga akan suka,” tutur Patty, menceritakan kesannya ketika mencoba martabak manis untuk pertama kalinya.

Lokasi kafe Papadon di area Astoria, Queens, berdampingan dengan berbagai bisnis kuliner lain dari berbagai bangsa.

Selain martabak, kafe ini juga menawarkan minuman segar.

Perpaduan minuman segar dan martabak manis, menjadi strategi yang pas untuk memikat para pecinta kuliner di area ini.

Saat pandemi virus corona melanda Kota New York, Papadon turut berpartisipasi mendukung komunitas dengan menyumbangkan martabak manis gratis kepada para petugas medis di rumah sakit setempat.

Ikuti Terus Riaupower

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER