Kanal

Meksiko Gugat Perusahaan Senapan AS Atas Perdagangan Ilegal

Publikterkini.com - Pemerintah Meksiko menuntut pabrik dan distributor senjata Amerika Serikat (AS) dengan alasan praktik dagang mereka memicu pertumpahan darah yang luar biasa di Meksiko.

Gugatan yang tidak biasa itu diajukan ke pengadilan federal AS di Boston.

Pemerintah Meksiko berpendapat, perusahaan mengetahui praktik mereka terkait perdagangan senjata ke Meksiko dan melancarkan jalannya.

Meksiko menginginkan kompensasi sebanyak USD10 miliar (Rp143 triliun) atas malapetaka yang disebabkan oleh senjata itu di negaranya.

Pemerintah Meksiko mengambil tindakan itu untuk mengakhiri kerusakan besar yang disebabkan [perusahaan] dengan secara aktif memfasilitasi perdagangan ilegal senjata mereka ke kartel narkoba dan penjahat lainnya di Meksiko.

“Produsen senjata sadar akan fakta bahwa produk mereka diperdagangkan dan digunakan dalam kegiatan terlarang terhadap penduduk sipil dan pihak berwenang Meksiko,” terang Kementerian Luar Negeri dalam sebuah dokumen yang terkait dengan gugatan tersebut.

"Kami akan memenangkan persidangan dan kami akan secara drastis mengurangi perdagangan senjata ilegal ke Meksiko,” terang Menteri Luar Negeri Marcelo Ebrard saat konferensi pers pada Rabu (4/8/2021).

Pejabat Meksiko menekankan bahwa gugatan itu tidak ditujukan kepada pemerintah AS. Ebrard mengatakan dia yakin pemerintahan Presiden Joe Biden bersedia bekerja sama dengan Meksiko untuk mengekang perdagangan senjata.

Meksiko mengatakan perusahaan telah menggunakan "strategi pemasaran untuk mempromosikan senjata yang semakin mematikan, tanpa mekanisme keamanan atau keterlacakan".

Menurut kantor berita Associated Press, pemerintah Meksiko memperkirakan sekitar 70% senjata yang diperdagangkan ke negara itu berasal dari AS.

Seorang pejabat mengatakan kepada wartawan kerusakan yang disebabkan oleh senjata yang diperdagangkan akan sama dengan sekitar 1,7% dari produk domestik bruto (PDB) Meksiko.

Pada 2019, lebih dari 17.000 pembunuhan di Meksiko terkait dengan senjata yang diperdagangkan.

Tetapi para ahli meragukan kemungkinan keberhasilan Meksiko dengan gugatan tersebut.

Lorenzo Meyer, seorang profesor emeritus di College of Mexico, mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa hukum AS "membuat hampir tidak mungkin bagi produsen senjata untuk bertanggung jawab" atas perdagangan ilegal.

Perusahaan senjata belum berkomentar. Termasuk perusahaan Smith & Wesson dan Barrett Firearms. BBC telah menghubungi kedua perusahaan untuk memberikan komentar.

Ikuti Terus Riaupower

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER