Kanal

Buat Sarang Ketupat, Tambahan Penghasilan Warga Tanjung Bungo Kampar

Publikterkini.com - Tim Pengabdian Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA) Balek Kampung Universitas Riau belajar menganyam ketupat bersama masyarakat di Desa Tanjung Bungo Kecamatan Kampa Kabupaten Kampar Provinsi Riau.

Ketupat selama ini diidentikan dengan makanan atau sajian khas setiap hari besar seperti idul fitri. Uniknya, di Desa Tanjung Bungo Kecamatan Kampa, Kabupaten Kampar tepatnya Dusun Danto, Sarang ketupat ini bisa ditemukan setiap harinya.

Berdasarkan penelusuran tim kukerta pada Sabtu, 24 Juli 2021 yang dipimpin oleh seorang ketua tim bernama Aldi Muhammad Al Muhdar bersama anggota kukerta lainnya mendatangi salah satu rumah warga yang terkenal sebagai pengrajin sarang ketupat yang diketuai oleh Erma (49 tahun) guna menggali informasi terkait sarang ketupat khas Tanjung Bungo.

Menurut Aldi, berdasarkan keterangan Erma, sarang ketupat disini dibuat setiap harinya sebagai penghasilan tambahan bagi ibu-ibu rumah tangga di Desa Tanjung Bungo terlebih dimasa pendemi ini ekonomi sulit sedangkan biaya kebutuhan meningkat.

Adapun bahan ketupat sendiri merupakan daun kelapa yang dikirim dari Batu Sangkar, Sumatra Barat karena kualitas daunnya lebih bagus. 

“Untuk pemasaran dari ketupat ini sendiri pembeli dari berbagai daerah datang langsung ketempat pembuatan sarang ketupat ini disetiap paginya,” ujar Erma.

Untuk produksi harian ketupat sebanyak 2.000-5.000/hari. Dimana yang berukuran kecil harga jualnya Rp10.000/100 pcs. Sedangkan untuk sarang ketupat berukuran besar dijual dengan harga Rp18.000/100 pcs.

“Bahkan jika ada hari besar seperti lebaran bisa mencapai 10.000 pesanan dengan harga jual Rp45.000/100 pcs,“ tambah Erma.

Kata Erma Lagi, anggota penganyam ketupat ini berjumlah 10 orang dengan upah anyam Rp3.000/100 pcs di hari biasa. Sedangkan dihari besar upah anyam sebesar Rp7.000/100 pcs. *

Ikuti Terus Riaupower

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER