Kebakaran yang melanda Pasar Bawah Bukittinggi pada Sabtu dini hari (11/9/2021), menyebabkan 300 kios pedagang hangus terbakar.
Publikterkini.com - Pasar Bawah Bukittinggi, Sumatera Barat, kebakaran pada Sabtu (11/9/2021) dini hari. Sekitar 300 petak kios hangus dan tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Polisi saat ini masih mendata dan menyelidiki penyebab kebakaran pasar tradisional di kota wisata itu.
Kabid Humas Polda Sumbar, Satake Bayu Setianto mengatakan, kebakaran pertama kali diketahui petugas ronda atas nama Budi Rahmat yang tengah melaksanakan patroli di Pasar Bawah. Dirinya melihat ada percikan api di dalam kedai jualan 'saka anau' (gula aren). Selanjutnya Budi Rahmat langsung menghubungi saksi lainnya atas nama Romi, yang berada berjarak lebih kurang 50 meter dari lokasi.
"Kemudian kedua saksi kembali ke kedai jualan gula aren tersebut, setiba di sana, ke dua saksi telah melihat api yang membesar, dan menyebar ke kedai lainnya," katanya.
Lalu, saksi berusaha memadamkan api, dan menghubungi damkar Kota Bukittinggi, berselang waktu lebih kurang 15 menit Damkar Kota Bukittinggi tiba di lokasi.
"Petugas berjibaku memadamkan api beberapa jam dibantu damkar sejumalh kabupaten dan kota lainnya," kata Satake.
Sementara Susilo, Sekretaris Dinas Kebakaran Bukittinggi mengatakan, api sudah berhasil dipadamkan sekitar pukul 04:00 dini hari. Belasan mobil pemadam kebakaran dilibatkan dalam proses pendinginan dan pemadaman api.
"Sampai sekarang masih dilakukan pendinginan dan pemadaman," kata Susilo pada saat dihubungi wartawan pada Sabtu (9/11/2021) pukul 07:40 WIB.
Penyebab Kebakaran Belum Diketahui
Untuk Penyebab kebakaran masih dalam proses penyelidikan oleh Inafis Sat Reskrim Polres Bukittinggi dan Unit Reskrim Polsek Bukittinggi. Diketahui, Pasar Bawah Bukittinggi merupakan pasar tradisional yang menjual berbagai macam kebutuhan pokok.
Sebelumnya pada April 2021 lalu, pasar ini pernah ditinjau Menteri Perdagangan M Lutfi bersama anggota DPR RI Andre Rosiade. Pasar tersebut direncanakan akan direnovasi dengan anggaran Rp 400 miliar.