Seorang Pendaki Di Blacklist 5 Tahun di Gunung Sindaro Karena Pura-pura Sakit Demi Konten Tiktok

Ahad, 22 Agustus 2021

Iqbal Fauzi Pratama (ke-2 dari kanan) sedang membacakan permohonan maaf karena telah melanggar perutaran pendakian di Gunung Sindoro via Banaran, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, Sabtu (21/8/2021)(Dok

Publikterkini.com - Pendaki bernama Iqbal Fauzi Pratama masuk daftar hitam (blacklist) Pengelola Jalur Pendakian Gunung Sindoro via Banaran, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. 

Remaja asal Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, itu dilarang mendaki Gunung Sindoro selama 5 tahun ke depan karena telah melanggar beberapa aturan pendakian.

Salah satunya, dia telah membohongi rangers (petugas penjaga gunung) dengan berpura-pura sakit saat mendaki. Aksinya itu semata-mata untuk konten media sosial TikTok. 

Ketua Bascamp Ndoro Arum Dwi Andika kemudian mengeluarkan putusan melalui surat bernomor 001/SE.B/NA/VIII/2021 perihal sanksi blacklist 5 tahun larangan mendaki Sindoro kepada Iqbal.

Surat tersebut ikut diunggah oleh akun Instagram @indoflashlight disertai foto evakuasi Iqbal. “Hal ini bisa jadi pelajaran buat kita semua. Mendaki bukan hal untuk dimainkan, apalagi penyakit dijadikan olok-olokan sebagai bahan konten,” tulis akun tersebut, Sabtu (21/8/2021).

“Anak ini bukan hanya meresahkan, tetapi menyusahkan petugas yang secara sukarela mau menolong,” sambung caption instagram tersebut.

Iqbal diblack list karena melakukan lima pelanggaran yang bisa mengancam nyawa pendaki gunung. Perilaku yang tidak sepantasnya terjadi di kawasan Gunung Sindoro, membuatnya menerima surat edaran dari Ndoro Arum.

“Berpura-pura sakit kepada rangers dan meminta dievakuasi demi konten, tidak sopan terhadap pengelola, sesama pendaki serta mengendarai kendaraan ugal-ugalan, melanggar aturan basecamp dengan mendaki via Banaran.”

Andika menceritakan, awalnya survivor (Iqbal) meminta pertolongan kepada rangers yang sedang berpatroli di jalur pendakian, Selasa (17/8/2021).

Saat itu juga petugas menolongnya karena saat itu Iqbal terlihat kesakitan pada kakinya.

Dia pun dibantu oleh pihak basecamp sampai atas Pos 1. Setibanya di atas Pos 1, ranger memutuskan untuk memandu Iqbal agar cepat sampai basecamp.

Kemudian, dia diantar oleh ojek dari Pos 1 menuju Basecamp Ndoro Arum. 

“Sampai di basecamp, dia (survivor) ternyata bisa jalan normal seolah-olah tidak ada gejala keseleo. Sedangkan personel di basecamp bersiap melakukan pertolongan lanjutan,”  jelas Andika, dihubungi Kompas.com, Sabtu (21/8/2021) malam.

Kejanggalan kembali terlihat ketika Iqbal berjalan ke arah parkiran untuk mengambil motor, lalu mengendarainya seperti biasa.

Bahkan, Iqbal begitu saja mengendarai motornya di tengah pemukiman warga. 

"Dia kembali ke basecamp untuk mengambil helm, dengan berkendara tidak sopan dan mengganggu masyarakat sekitar,” ujar Andika. 

Andika memaparkan, sanksi terhadap Iqbal didasari atas beberapa pelanggaran yang sudah dilakukannya, antara lain berpura-pura sakit demi konten TikTok, berperilaku tidak sopan terhadap pengelola, sesama pendaki, dan warga.

"Yang bersangkutan telah mengabaikan petugas basecamp," imbuh dia. 

Minta Maaf

Andika, pada Sabtu (21/8/2021) sore, Iqbal telah mendatangi basecamp Ndoro Arum untuk menyampaikan permintaan maaf.

Dia pun mengakui kesalahannya saat mendaki Gunung Sindoro tepat pada hari Kemerdekaan RI lalu. 

"Yang bersangkutan datang ke basecamp meminta maaf dan klarifikasi kejadian tersebut. Dia mengakui kesalahannya karena naik gunung hanya demi konten," terang Andika.

Pihaknya berterima kasih atas itikad baik Iqbal dan warga Kebumen yang datang ke basecamp untuk minta maaf.

Pihaknya pun sudah memaafkan dan berharap kejadian serupa tidak terjadi lagi ke depan.

"Semoga menjadi pelajaran dan pengalaman kita semua. Meskipun sudah minta maaf, namun sanksi blacklist tidak bisa dicabut, dan berlaku per 18 Agustus 2021," kata Andika.