Mengaku Frustasi di MotoGP Styria, Vinales Minta Maaf ke Yamaha

Ahad, 15 Agustus 2021

Maverick Vinales saat kualifikasi pada MotoGP Styria 2021. (Photo by JOE KLAMAR / AFP)(JOE KLAMAR)

Publikterkini.com - Pebalap Maverick Vinales akhirnya buka suara setelah mendapat hukuman dari Yamaha.

Maverick Vinales yang membalap untuk tim Monster Energy Yamaha itu dihukum tak boleh balapan di MotoGP Austria 2021 yang berlangsung akhir pekan ini.

Sanksi itu diberikan Yamaha kepada Vinales setelah sang pebalap diketahui sengaja mengendarai motor dengan cara tak normal saat balapan MotoGP Styria pekan lalu.

Melalui pernyataan resminya pada Kamis (12/8/2021), Yamaha menegaskan hal itu berpotensi merusak mesin motor dan bisa membahayakan diri Vinales serta pebalap lain.

Meski demikian, pada Sabtu (14/08/21) pembalap Yamaha itu sudah mengakui kesalahannya dan melayangkan permohonan maaf.

"Saya telah melalui waktu yang sangat membuat frustrasi. Masalah itu terus berkembang dan saya tidak tahu bagaimana cara menanganinya," ujar Maverick Vinales dilansir dari Crash.

"Saya benar-benar tak terkendali di lap terakhir. aya minta maaf kepada Yamaha. Saya tidak ingin menempatkan pengendara lain dalam risiko. Saya tidak tahu apakah situasi dengan Yamaha bisa diperbaiki," sambungnya lagi.

Maverick Vinales kini menghormati mengenai apapun keputusan yang akan diambil Yamaha terkait masa depannya.

"Sekarang saya ingin tetap tenang, merenungkan segalanya dan mencoba untuk kembali lebih kuat, dengan segala sesuatu kemungkinan yang bisa terjadi. Saya seorang pejuang, sangat sulit bagi saya untuk menonton GP dari sisi trek," kata Vinales.

"Saya telah menerima banyak pesan bagus dalam beberapa hari terakhir daari para pembalap lainnya. Bahkan beberapa yang tidak memiliki hubungan erat juga memberikan pesan serupa," pungkasnya. Permintaan maaf Maverick Vinales itu langsung ditanggapi oleh pihak Yamaha.

Direktur tim Yamaha, Massimo Meregalli turut buka suara untuk menanggapi permintaan maaf Maverick Vinales.

"Kami menghargai permintaan maafnya, tetapi kami tidak memiliki apa-apa lagi untuk dikatakan saat ini," ujar Meregalli.