Densus 88 Geledah Rumah Terduga Teroris di Purwokerto

Jumat, 13 Agustus 2021

Rumah yang digeledah anggota Densus 88 di Jalan Ahmad Yani, Gang IV, RT 2 RW 07, Kelurahan Kedungwuluh, Kecamatan Purwokerto Barat, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jumat (13/8/2021).(KOMPAS.COM/FADLA

Publikterkini.com - Tim Densus 88 yang didampingi petugas Kepolisian Resor Kota (Polresta) Banyumas mendatangi rumah bernomor 21B, Gang IV, Jalan A Yani, Kelurahan Kedungwuluh RT 02 RW 07, Kecamatan Purwokerto Barat, Kabupaten Banyumas, sekitar pukul 10.00 WIB.

Setelah melakukan penggeledahan selama lebih kurang satu jam, Tim Densus 88 meninggalkan rumah itu sekitar pukul 11.00 WIB.

Ketua RT 02 RW 07 Sudiarso mengatakan rumah yang didatangi Densus 88 itu milik seorang pria berinisial Yl (37) yang sejak kecil tinggal di daerah itu.

"Tadi saya diminta ikut menyaksikan, ada lebih dari lima petugas yang melakukan penggeledahan. Yl tidak ada di tempat, yang ada hanya istri dan anaknya," kata Sudiarso saat dikonfirmasi, Jumat (13/8).

Usai melakukan penggeledahan, kata dia, Tim Densus 88 membawa satu unit laptop dan kartu tanda penduduk dari rumah tersebut.

Terkait dengan pekerjaan yang ditekuni Yl, dia mengatakan pria itu kesehariannya berjualan kue buatan istrinya.

Saat dikonfirmasi wartawan, Kepala Polresta Banyumas Komisaris Besar Polisi M Firman L Hakim membenarkan adanya penggeledahan yang dilakukan oleh Tim Densus 88 terhadap sebuah rumah di Purwokerto.

"Kami hanya membantu pengamanannya saja. Terkait teknisnya, kami tidak tahu," kata Firman.

Polisi meminta warga yang rumahnya berdekatan untuk masuk ke rumah masing-masing.

"Saya baru pulang dari pasar, disuruh masuk sama polisi berbaju Inafis," kata Tomi, warga yang tinggal bersebelah dengan rumah yang digeledah, Jumat (13/8/2021).

Bahkan, Salbiah, tetangga lainnya yang sedang menyapu di halaman rumahnya juga diminta segera masuk.

"Saya dibilangin 'Bu jangan keluar-keluar ya', saya jawab 'sebentar saya selesaikan dulu, enggak pantes dilihat (karena kotor)'. Setelah itu saya masuk, terus ke belakang," tutur Salbiah.

Informasi dari warga lainnya, kata Salbiah, gang menuju rumah tersebut ditutup dengan mobil polisi.

"Mobil polisi dipalang, enggak boleh lewat," ujar Salbiah.

Warga setempat yang diizinkan untuk melihat penggeledahan hanya ketua RT.

Sementara Tomi dan Salbiah sama-sama tidak mengetahui penggeledahan tersebut.