Arnaldo Eka Putra
Publikterkini.com - Laboratorium biomolekuler di Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani Pekanbaru rusak. Akibatnya operasional terganggu dalam pemeriksaan sampel PCR.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Arnaldo Eka Putra mengatakan, operasional sempat terganggu dan pengujian sampel dari Puskesmas tidak dapat dilakukan. Kondisi tersebut awalnya terjadi karena laboratorium terkontaminasi.
"Kemarin sudah beroperasi seminggu, rusak lagi. Apalagi troblenya, kita sedang perbaiki," kata Arnaldo, hari ini.
Akibatnya saat ini pemeriksaan sampel PCR dari seluruh Puskesmas di Pekanbaru dilakukan di RSUD Arifin Achmad. Kondisi ini membuat terjadinya tumpukan sampel sehingga hasil pemeriksaan lambat keluar.
"Nanti bisa terjadi penumpukan positif nya di satu titik. Contoh sampel diambil sekarang, tapi baru diperiksa tiga hari kedepan, bisa terjadi ledakan kasus," terangnya.
Namun, dikatakan Arnaldo ada hibah PCR dari Litbang Kemenkes RI. Adanya hibah ini untuk mendukung proses ujian sampel PCR di rumah sakit pemerintah.
Dirinya menyebut ada 300 sampel bisa diuji setiap harinya bila tiga alat laboratorium molekuler sudah berfungsi. Pihaknya merencanakan pekan ini bisa laboratorium itu kembali beroperasi.
Arnaldo mengatakan bahwa laboratorium itu menguji sampel PCR dari 21 puskesmas. Ia tidak menampik kondisi ini membuat masyarakat harus antre menanti hasil tes swab PCR.
"Kita berupaya agar pengujian sampel tidak menumpuk. Nanti kalau banyak positif yang hasilnya sekaligus keluar positif semua karena harus antre hasilnya," ungkapnya. *