Pejabat Senior Hamas Berharap Segera Ada Gencatan Senjata

Kamis, 20 Mei 2021

Publikterkini.com - Pejabat Senior Hamas, Moussa Abu Marzouk mengharapkan gencatan senjata dengan Israel dapat dilakukan dalam satu atau dua hari ke depan.

Seroang pejabat senior Hamas dikuti dari Reuters, mengatakan bahwa kelompoknya berharap tentara Israwl dan pasukan militan di Gaza mencapai gencatan senjata. Dengan begitu dalam satu atau dua hari ini maka kekerasan lintas perbatasan sepanjang 10 hari terakhir bakal berakhir.

"Saya pikir upaya yang sedang berlangsung terkait gencatan senjata akan berhasil," tutur pejabat politik senior Hamas Moussa Abu Marzouk dalam wawancara dengan TV al-Mayadeen Lebanon dikutip Reuters, Rabu (19/5).

"Saya berharap gencatan senjata dicapai dalam satu atau dua hari dan gencatan senjata berdasarkan kesepakatan bersama," imbuh dia.

Adapun Israel sebelumnya menyatakan masih mempertimbangkan waktu yang tepat untuk melakukan gencatan senjata dengan kelompok-kelompok di Jalur Gaza, Palestina.

"Kami masih memantau kapan waktu yang tepat untuk gencatan senjata," ujar seorang sumber militer Israel kepada AFP, Rabu (19/5).

Komentar itu muncul ketika tekanan internasional meningkat pada Israel dan kelompok milisi Palestina untuk mengakhiri permusuhan sebagaimana dilansir BBC.

Seorang sumber keamanan Mesir mengatakan kepada Reuters bahwa kedua belah pihak pada prinsipnya sepakat melakukan gencatan senjata berkat bantuan dari mediator.

Namun, keputusan resmi belum diraih dan negosiasi masih berlangsung.

Pada Rabu, untuk keempat kalinya, Presiden AS Joe Biden melakukan panggilan telepon dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sejak kekerasan dimulai.

"Presiden menyampaikan bahwa dia mengharapkan penurunan yang signifikan hari ini dalam perjalanan menuju gencatan senjata,” bunyi keterangan dari Gedung Putih, Rabu.

Di sisi lain, Netanyahu mengatakan pada Rabu bahwa dia bertekad untuk melanjutkan sampai ketenangan dan keamanan bagi warga Israel pulih kembali.

Pada Kamis (20/5/2021) pagi waktu setempat, Israel kembali melancarkan serangan udara di Jalur Gaza.

Kekerasan bermula ketika Israel berupaya menggusur warga Palestina di wilayah Yerusalem Timur.

Ketegangan semakin memuncak ketika polisi Israel menyerbu jemaah di kompleks Masjid Al-Aqsa saat bulan suci Ramadhan sehingga bentrokan pecah.

Setelah itu, Hamas yang mengontrol Gaza menembakkan roketnya ke Israel sebagai tanggapan atas aksi Israel terhadap warga Palestina.

Israel membalas serangan roket tersebut dengan rentetan serangan udara yang terus berlangsung selama lebih dari 10 hari terakhir.

Sedikitnya 227 orang, termasuk lebih dari 100 wanita dan anak-anak, tewas di Gaza akibat serangan udara dari Israel sejauh ini. Di Israel 12 orang, termasuk dua anak-anak, dilaporkan tewas. Israel mengatakan sekitar 4.000 roket telah ditembakkan ke wilayahnya oleh kelompok milisi dari Gaza.