Jangan Sepelekan Batu yang Nyangkut di Alur Ban, Bisa Bikin Ban Rusak

Ahad, 16 Mei 2021

Publikterkini.com - Kerikil yang tersangkut di alur ban mobil atau motor kadang dianggap sepele. Padahal efeknya bisa bahaya!

Ada yang beranggapan nanti juga akan terlepas sendiri saat ban berputar.

Memang sih pada ban modern punya teknologi untuk melepas batu yang masuk ke dalam celah-celah ban.

Jadi kalau ada kerikil kecil yang masuk ke celah ban dan terjepit di sana, benda tersebut bisa terpental sendiri saat ban berjalan.

Beberapa ban punya alur yang didesain sebagai stone ejector dan bikin batu bisa terpental keluar saat roda berjalan. Tapi itu berlaku buat batu yang punya shape atau bentuk berbeda dengan celah ban.

Jadi kalau ada batu kerikil yang masuk di ban dan ukurannya pas dengan alur, bukannya terpental malah bisa jadi makin menempel di alur ban.

Yang kerap disepelekan kalau pemilik kendaraan sudah melihat batu tersebut selama berhari-hari tapi cuek aja, hal tersebut bisa jadi ancaman seperti bom waktu.

Kerikil ini akan terus menekan ban (drilling), dan pasti ada efeknya ke ban. Semakin dalam, batu bisa melewati karet terus sampai ke kawat.

Lantas air bisa masuk dan merusak konstruksi ban, hal inilah yang bikin ban pecah.

Jadi sebaiknya kalau ada batu yang masuk sebaiknya dikeluarkan Sob.

Terutama untuk kamu yang kendaraannya sering memuat banyak beban seperti truk, bus, atau mobil barang.

Sementara itu Jusri Pulubuhu, Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) mengatakan, pembersihan batu kerikil yang menempel di permukaan ban termasuk dalam pre drive tire inspection.

"Jadi itu termasuk pre drive tire inspection, inspeksi yang dilakukan sbelum berkendara selain pengecekan tekanan udara pada ban, umur ban, dan bentuk ban juga melakukan pengecekan secara visual. Hal tersebut untuk melihat apakah terdapat partikel atau objek keras yang menempel pada alur ban," ucap Jusri

Hal tersebut harus dilakukan untuk menghindari potensi kerusakan ban. Jusri mengatakan, objek yang menempel pada ban jika digunakan dengan kecepatan tinggi dengan tekanan yang terus menerus akan berpotensi merobek ban bahkan membuat pecah ban yang membahayakan.

"Jadi itu yang sering dilupakan oleh banyak orang yang hanya mengecek tekanan udara dan bentuk fisik ban, padahal sangat beresiko," ucap Jusri.