PUBLIKTERKINI.COM, Pekanbaru – Rido Fadli, terpaksa menahan pil pahit, akibat perlakuan Dept Kolektor yang tidak manusiawi, saat melakukan penarikan kendaraan mobil jenis avanza.
Korban ulah Debt Kolektor yang di lakukan penarikan secara paksa tanpa prosedur, dan di teriaki bak rampok, yang di lakukan sekitar 10 orang, yang membuat korban merasa trauma.
Menanggapi hal ini, Rido Fadli di dampingi kuasa hukumnya, Mirwansyah SH MH, membuat laporan ke Mapolda Riau, Senin, (25/10).
“Saya di kejar kejar, mulai dari arah Rimbo Panjang, hingga ke Garuda Sakti, ban saya juga di kempesi pelaku yang berjumlah sekitar 10 orang,” ujar Rido Fadli.
Rido juga sempat mencoba tidak keluar dari kendaraan, karena takut terjadi hal yang tidak di inginkan.
“Pada saat itu, pelaku meneriaki saya sebagai rampok, sehingga menimbulkan keributan oleh masyarakat sekitar, sehingga mobil yang saya kendarai di serang warga,” jelasnya lagi.
Kuasa hukum korban, Mirwansyah SH MH mengaku, laporan sudah di terima oleh unit pelayanan Polda Riau.
“Laporan sudah di terima, dimana yang saya laporkan, adalah perusahaan leasing, serta perusahaan jasa penarikan unit kendaraan,” terangnya.
Laporan yang di lakukan, terkait Memperlakukan Orang Tidak Menyenangkan, sebagaimana diatur dalam Pasal 170 Ayat (1) & (2) Jo. 336 Ayat (1) & (2) Jo.335 Ayat (1) KUH Pidana, yang diduga dilakukan oleh Inisal PT.F atas nama inisial D ,DKK.
Laporan ini, terkait adanya dugaan tindak pidana yang di lakukan oleh Debt Kolektor. Pasalnya pihaknya menilai, ada kesalahan prosedur, yang di lakukan dan masuk dalam ranah pidana.
“Kita melihat, perkara ini sudah masuk dalam ranah pidana, dan berharap pihak Polda Riau dan jajaran, dapat menindak lanjuti persoalan ini,” tambahnya lagi.
Pihaknya berharap, kasus yang sama tidak lagi terjadi oleh nasabah lainnya, karena di nilai sangat merugikan.